“qt seperti orang pacaran aja ya”
kata2 itu menyesak dadaku,
tak kupungkiri air mataku menganak sungai membaur tetes ujan malam itu..
bukan terharu dera bahagiaku, tapi kuyakin itu sindiran bermakna sadarkanku..
siapa aku yang lancang duduk dengan sok mesra di boncengan sepeda motornya?
siapa aku yang sok akrab banyak cerita di hadapnya?
siapa aku yang mengatur-ngatur hidupnya walau hanya memaksa memakai jaket agar tak kedinginan..
ntahlah..
adanya ku begitu mengkhawatirkannya.
“Iya, ada yang marah”
“…emang enak”
Hujan deraskan turunmu ke bumi, agar seirama titik tangisku dan tak terdengar isakku..
“Aku bukan wanita yang mudah menangis.. Lagipula Untuk apa aku harus menangis”
kutegaskan kalimat bohong itu menghilangkan sakit yang kian menjalar tubuhku..
“qt baru kenal…”
bukan kita, tapi dirimu..batinku..
aku telah lama mengenalmu, mencari tahu tentangmu, dan menanti tiba hari dimana aku mampu menatap tiap jengkal senyummu..
namun..
tetap saja aku harus terhenyak peristiwa semalam,
kini…
kau tlah mengenalku bukan
tlah mengerti sisi gelapku yang tak terkontrol dalam menyayangimu
maaf…
jika aku berada jauh di luar yang kau kira
jika aku bukan sosok polos, dan pantas untuk disayangi olehmu
jika aku bukan sosok yang pantas menyangimu dan hadir di sisimu
Satu hal yang harus kau tau…
tak sebegitu mudah dan begitu berlebihan terhadap sosok yang lain
hanya karena aku terlalu berbesar hati seolah kau tlah mampu kurengkuh
tak terbayang, rupanya itu menjebakku tuk membuatmu semakin menjauh..
detik ini…
hari ini..
dan mungkin seterusnya..
sepertinya aku harus berhenti bermimpi !
mendekap tawamu yang beraromakan laut itu,
menggapai sosok sang pecinta laut pantai baratku..
dan akhirnya..Aku Harus Diam!
http://www.kemudian.com/node/223947
kata2 itu menyesak dadaku,
tak kupungkiri air mataku menganak sungai membaur tetes ujan malam itu..
bukan terharu dera bahagiaku, tapi kuyakin itu sindiran bermakna sadarkanku..
siapa aku yang lancang duduk dengan sok mesra di boncengan sepeda motornya?
siapa aku yang sok akrab banyak cerita di hadapnya?
siapa aku yang mengatur-ngatur hidupnya walau hanya memaksa memakai jaket agar tak kedinginan..
ntahlah..
adanya ku begitu mengkhawatirkannya.
“Iya, ada yang marah”
“…emang enak”
Hujan deraskan turunmu ke bumi, agar seirama titik tangisku dan tak terdengar isakku..
“Aku bukan wanita yang mudah menangis.. Lagipula Untuk apa aku harus menangis”
kutegaskan kalimat bohong itu menghilangkan sakit yang kian menjalar tubuhku..
“qt baru kenal…”
bukan kita, tapi dirimu..batinku..
aku telah lama mengenalmu, mencari tahu tentangmu, dan menanti tiba hari dimana aku mampu menatap tiap jengkal senyummu..
namun..
tetap saja aku harus terhenyak peristiwa semalam,
kini…
kau tlah mengenalku bukan
tlah mengerti sisi gelapku yang tak terkontrol dalam menyayangimu
maaf…
jika aku berada jauh di luar yang kau kira
jika aku bukan sosok polos, dan pantas untuk disayangi olehmu
jika aku bukan sosok yang pantas menyangimu dan hadir di sisimu
Satu hal yang harus kau tau…
tak sebegitu mudah dan begitu berlebihan terhadap sosok yang lain
hanya karena aku terlalu berbesar hati seolah kau tlah mampu kurengkuh
tak terbayang, rupanya itu menjebakku tuk membuatmu semakin menjauh..
detik ini…
hari ini..
dan mungkin seterusnya..
sepertinya aku harus berhenti bermimpi !
mendekap tawamu yang beraromakan laut itu,
menggapai sosok sang pecinta laut pantai baratku..
dan akhirnya..Aku Harus Diam!
http://www.kemudian.com/node/223947
Tidak ada komentar:
Posting Komentar